Program pelatihan tenaga pertukangan konstruksi ini resmi diumumkan pada Jumat (24/10/2025). Tujuannya sederhana tapi berdampak besar mencetak pekerja profesional yang tak hanya terampil, tapi juga bersertifikat kompetensi nasional dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Kabid Tenaga Kerja, Koperasi, dan UMKM MPC PP Surabaya, Puji Kurniawati Andansar, S.Pd, mengatakan pelatihan ini diadakan karena adanya permintaan nyata dari dunia kerja.
“Beberapa perusahaan yang tergabung di Gapeknas Kota Surabaya memang membutuhkan pekerja bersertifikat di bidang konstruksi. Jadi, kami siapkan pelatihannya bersama Disnaker,” ujarnya, Selasa (21/10/2025).
Pelatihan akan berlangsung selama dua hingga tiga hari, meliputi jenjang keterampilan pertukangan tingkat 1 dan 2. Para peserta yang lulus nantinya akan langsung disalurkan ke berbagai perusahaan kontraktor anggota Gapeknas atau asosiasi lainnya. “Kami ingin membuka jalan bagi masyarakat, khususnya pekerja lapangan dan kelompok pelaksana proyek dana kelurahan, agar mereka punya daya saing,” tambah Puji.
Sementara itu, Ketua Gapeknas Kota Surabaya Samsurin menjelaskan bahwa kebutuhan tenaga ahli bersertifikat kini menjadi tuntutan wajib dalam berbagai proyek pemerintah, seperti Program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian PUPR. Hal ini sejalan dengan ketentuan dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, PP No. 23 Tahun 2004 tentang BNSP, dan UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
“Sertifikasi bukan hanya formalitas, tapi bentuk pengakuan terhadap keahlian pekerja. Kalau sudah bersertifikat, lebih mudah diterima di perusahaan,” jelas Samsurin.
Ia juga mengajak para anak muda Surabaya untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. “Ayo segera daftar sekarang juga, karena kuotanya terbatas. Ini peluang emas untuk masa depan yang lebih pasti,” ujarnya penuh semangat.
Melalui program ini, MPC Pemuda Pancasila Surabaya tak hanya menunjukkan komitmen pada pembangunan sumber daya manusia, tetapi juga menghadirkan harapan baru bagi warga kota—bahwa di balik palu dan semen, tersimpan kisah perjuangan menuju hidup yang lebih layak dan bermartabat.
Editor. Kancil
