InformasiPhatas.com || Bondowoso - Ada sekitar 15 sekolah yang membuat pernyataan, dari total 59 sekolah dengan sekitar 3.400 siswa dari KB, TK, SD, SMP hingga SMK,” Tutur H.Angwar saat dikonfirmasi di SPPG, Jumat 05/12/2025.
Terkait kondisi siswa yang sempat menjalani tindakan medis, H. Angwar memastikan bahwa semuanya telah membaik. Bahkan dirinya mendatangi rumah korban untuk memastikan langsung kondisinya.
“Sudah ditangani dan ada yang sudah kembali sekolah,tadi waktu kami datangi didampingi gurunya,semua membaik,” tambahnya.
Menanggapi sikap keluarga siswa,H.Angwar menyebut tidak ada yang menyalahkan dapur SPPG, karena sumber minuman (susu kedelai) bukan berasal dari dapur produksi.
“kami selaku keluarga korban keracunan susu kedelai tidak menyalahkan dapur, karena susu tersebut bukan buatan langsung dari dapur SPPG,tapi berasal dari suplayer luar,Jadi bukan dari makanan olahan dapur dan minuman itupun juga bukan diproduksi oleh dapur,” tegasnya.
Kasus ini masih dalam penelusuran pihak terkait, sementara pihak SPPG memastikan operasional kembali berjalan dengan pengawasan lebih ketat untuk mencegah insiden serupa terjadi.
Saat ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso bersama Dinas terkait masih melakukan uji laboratorium pada makanan dan minuman yang disajikan dalam menu MBG, yang diproduksi oleh SPPG Al Hidayah 3 Desa Rejoagung.
Editor. Kancil